Senin, 13 Juni 2011

Secangkir Teh dengan Berjuta Manfaat

MAKALAH KAJIAN PUSTAKA
JUDUL
SECANGKIR TEH DENGAN BERJUTA MANFAATNYA






DI SUSUN OLEH
NAMA                                  :
1.      SAMSUL RIJAL
2.      SITI HARDIANTI RL.
3.      SUBHAN
4.      A. RESKIANTI WARDANI
JURUSAN                            :      KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2011
KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa, akhirnya makalah yang berjudul “Oksigen Pencegah Kanker di Secangkir Teh dan Berbagai Manfaatnya” ini dapat diselesaikan, biarpun dengan penampilan yang sangat sederhana dan serba apa adanya.

Salam dan shalawat  kepada  junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang dan dari alam kebodohan menuju alam kepintaran.

Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih yang sebanyak- banyaknya kepada dosen pembimbing dan  teman-teman serta orang-orang yang telah mendukung dan membantu dalam pembuatan makalah ini.

            Makalah ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Saya mengharapkan kepada Dosen serta teman-teman yang sempat membaca makalah ini untuk memberikan kritik dan sarannya sehingga pada pembuatan makalah yang akan datang dapat lebih baik dari makalah yang saya buat sekarang ini.

Semoga makalah ini memberi manfaat bagi pembaca terutama bagi kami sendiri.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Samata,    Juli 2011

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Kanker adalah suatu penyakit yang sangat ganas yang dapat menyerang hampir seluruh bagian tubuh manusia, dengan penyebab yang berbeda-beda pada setiap bagiannya, seperti kanker otak dapat diakibatkan oleh radiasi, bahan-bahan kimia yang terdapat pada makanan yang dikonsumsi, kanker kulit diakibatkan oleh radiasi sinar UV yang dipancarkan oleh cahaya matahari, dan berbagai jenis kanker lainnya, bahkan dapat menyerang bagian vital reproduksi manusia, seperti kanker serviks pada wanita dan gonorea pada pria.
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi.
Keberadaan oksigen memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal itu juga diakui dalam dunia medis. Seberapa penting kandungan oksigen tergambar dari laporan singkat penelitian yang dilakukan para ahli di Universitas Oxford, Inggris. Penelitan mencatat oksigen bisa dijadikan medium radioterapi yang efektif guna merendam bahaya kanker. Studi mengungkap, sel kanker bisa "dijinakkan" sebelum pengobatan dengan terlebih dahulu disuplai dengan oksigen. Hasil gemilang itu diraih usai melakukan percobaan yang dilakukan kepada pasien dengan teknik pioneering dengan menggunakan medium oksigen sebagai alat.
Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih. Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal. Teh ternyata tidak hanya sekedar mampu melepaskan rasa dahaga saja. Dari teh yang diminum sehari-hari ternyata mempunyai khasiat bagi kesehatan tubuh. Yang salah satunya yaitu dapat mencegah kanker perut , dapat pula mencegah timbulnya gigi berlubang.
Berdasarkan latar belakang diatas, meminum teh yang telah menjadi kebiasaan yang mengasikkan bagi beberapa orang dapat mendatangkan manfaat bagi kesehatan apabila dalam penyajiannya kita mengetahui teknik dan cara yang baik agar teh yang dikonsumsi selain megobati kebiasaan dapat juga mendatangkan manfaat yang luar biasa.
B.      Tujuan
Mengetahui kandungan utama yang terdapat dalam secangkir teh dalam hal pencegah ataupun mengobati kanker dan berbagai manfaatnya.







BAB II
PEMBAHASAN


A.      Pengertian Teh dan Sejarah Teh
Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.
Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.
Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia. Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor lima di dunia.
Lu Yu (Riku U) adalah seorang ahli teh dari dinasti Tang di Tiongkok yang menulis buku berjudul Ch'a Ching () atau Chakyō (bahasa Inggris: Classic of Tea). Buku ini merupakan ensiklopedia mengenai sejarah teh, cara menanam teh, sejarah minum teh, dan cara membuat dan menikmati teh.
Produksi teh dan tradisi minum teh dimulai sejak zaman Heian setelah teh dibawa masuk ke Jepang oleh duta kaisar yang dikirim ke dinasti Tang. Literatur klasik Nihon Kōki menulis tentang Kaisar Saga yang sangat terkesan dengan teh yang disuguhkan pendeta bernama Eichu sewaktu mengunjungi Provinsi Ōmi di tahun 815. Catatan dalam Nihon Kōki merupakan sejarah tertulis pertama tentang tradisi minum teh di Jepang.
Pada masa itu, teh juga masih berupa teh hasil fermentasi setengah matang mirip Teh Oolong yang dikenal sekarang ini. Teh dibuat dengan cara merebus teh di dalam air panas dan hanya dinikmati di beberapa kuil agama Buddha. Teh belum dinikmati di kalangan terbatas sehingga kebiasaan minum teh tidak sempat menjadi populer.
Di zaman Kamakura, pendeta Eisai dan Dogen menyebarkan ajaran Zen di Jepang sambil memperkenalkan matcha yang dibawanya dari Tiongkok sebagai obat. Teh dan ajaran Zen menjadi populer sebagai unsur utama dalam penerangan spiritual. Penanaman teh lalu mulai dilakukan di mana-mana sejalan dengan makin meluasnya kebiasaan minum teh.
Permainan tebak-tebakan daerah tempat asal air yang diminum berkembang di zaman Muromachi. Permainan tebak-tebakan air minum disebut Tōsui dan menjadi populer sebagai judi yang disebut Tōcha. Pada Tōcha, permainan berkembang menjadi tebak-tebakan nama merek teh yang yang diminum.
Pada masa itu, perangkat minum teh dari dinasti Tang dinilai dengan harga tinggi. Kolektor perlu mengeluarkan banyak uang untuk bisa mengumpulkan perangkat minum teh dari Tiongkok. Acara minum teh menjadi populer di kalangan daimyo yang mengadakan upacara minum teh secara mewah menggunakan perangkat minum teh dari Tiongkok. Acara minum teh seperti ini dikenal sebagai Karamono suki dan ditentang oleh nenek moyang ahli minum teh Jepang yang bernama Murata Jukō. Menurut Jukō, minuman keras dan perjudian harus dilarang dari acara minum teh. Acara minum teh juga harus merupakan sarana pertukaran pengalaman spiritual antara pihak tuan rumah dan pihak yang dijamu. Acara minum teh yang diperkenalkan Jukō merupakan asal-usul upacara minum teh aliran Wabicha.
Wabicha dikembangkan oleh seorang pedagang sukses dari kota Sakai bernama Takeno Shōō dan disempurnakan oleh murid (deshi) yang bernama Sen no Rikyū di zaman Azuchi Momoyama. Wabicha ala Rikyū menjadi populer di kalangan samurai dan melahirkan murid-murid terkenal seperti Gamō Ujisato, Hosokawa Tadaoki, Makimura Hyōbu, Seta Kamon, Furuta Shigeteru, Shigeyama Kenmotsu, Takayama Ukon, Rikyū Shichitetsu. Selain itu, dari aliran Wabicha berkembang menjadi aliran-aliran baru yang dipimpin oleh daimyo yang piawai dalam upacara minum teh seperti Kobori Masakazu, Katagiri Sekijū dan Oda Uraku. Sampai saat ini masih ada sebutan Bukesadō untuk upacara minum teh gaya kalangan samurai dan Daimyōcha untuk upacara minum teh gaya daimyō.
Sampai di awal zaman Edo, ahli upacara minum teh sebagian besar terdiri dari kalangan terbatas seperti daimyo dan pedagang yang sangat kaya. Memasuki pertengahan zaman Edo, penduduk kota yang sudah sukses secara ekonomi dan membentuk kalangan menengah atas secara beramai-ramai menjadi peminat upacara minum teh.
Kalangan penduduk kota yang berminat mempelajari upacara minum teh disambut dengan tangan terbuka oleh aliran Sansenke (tiga aliran Senke: Omotesenke, Urasenke dan Mushanokōjisenke) dan pecahan aliran Senke.
Kepopuleran upacara minum teh menyebabkan jumlah murid menjadi semakin banyak sehingga perlu diatur dengan suatu sistem. Iemoto seido adalah peraturan yang lahir dari kebutuhan mengatur hirarki antara guru dan murid dalam seni tradisional Jepang.
Joshinsai (guru generasi ke-7 aliran Omotesenke) dan Yūgensai (guru generasi ke-8 aliran Urasenke) dan murid senior Joshinsai yang bernama Kawakami Fuhaku (Edosenke generasi pertama) kemudian memperkenalkan metode baru belajar upacara minum teh yang disebut Shichijishiki. Upacara minum teh dapat dipelajari oleh banyak murid secara bersama-sama dengan metode Shichijishiki.
Berbagai aliran upacara minum teh berusaha menarik minat semua orang untuk belajar upacara minum teh, sehingga upacara minum teh makin populer di seluruh Jepang. Upacara minum teh yang semakin populer di kalangan rakyat juga berdampak buruk terhadap upacara minum teh yang mulai dilakukan tidak secara serius seperti sedang bermain-main.
Sebagian guru upacara minum teh berusaha mencegah kemunduran dalam upacara minum teh dengan menekankan pentingnya nilai spiritual dalam upacara minum teh. Pada waktu itu, kuil Daitokuji yang merupakan kuil sekte Rinzai berperan penting dalam memperkenalkan nilai spiritual upacara minum teh sekaligus melahirkan prinsip Wakeiseijaku yang berasal dari upacara minum teh aliran Rikyū.
Di akhir Keshogunan Tokugawa, Ii Naosuke menyempurnakan prinsip Ichigo ichie (satu kehidupan satu kesempatan). Pada masa ini, upacara minum teh yang sekarang dikenal sebagai sadō berhasil disempurnakan dengan penambahan prosedur sistematis yang riil seperti otemae (teknik persiapan, penyeduhan, penyajian teh) dan masing-masing aliran menetapkan gaya serta dasar filosofi yang bersifat abstrak.
Memasuki akhir zaman Edo, upacara minum teh yang menggunakan matcha yang disempurnakan kalangan samurai menjadi tidak populer di kalangan masyarakat karena tata krama yang kaku. Masyarakat umumnya menginginkan upacara minum teh yang bisa dinikmati dengan lebih santai. Pada waktu itu, orang mulai menaruh perhatian pada teh sencha yang biasa dinikmati sehari-hari. Upacara minum teh yang menggunakan sencha juga mulai diinginkan orang banyak. Berdasarkan permintaan orang banyak, pendeta Baisaō yang dikenal juga sebagai Kō Yūgai menciptakan aliran upacara minum teh dengan sencha (Senchadō) yang menjadi mapan dan populer di kalangan sastrawan.
Pemerintah feodal yang ada di seluruh Jepang merupakan pengayom berbagai aliran upacara minum teh, sehingga kesulitan keuangan melanda berbagai aliran upacara minum teh setelah pemerintah feodal dibubarkan di awal era Meiji. Hilangnya bantuan finansial dari pemerintah feodal akhirnya digantikan oleh pengusaha sukses seperti Masuda Takashi lalu bertindak sebagai pengayom berbagai aliran upacara minum teh.
Di tahun 1906, pelukis terkenal bernama Okakura Tenshin menerbitkan buku berjudul The Book of Tea di Amerika Serikat. Memasuki awal abad ke-20, istilah sadō atau chadō mulai banyak digunakan bersama-sama dengan istilah cha no yu atau Chanoyu.

B.      Jenis Teh dan Karakteristiknya
1.      Teh Hitam
·         Disebut juga sebagai teh merah oleh bangsa Cina, Jepang dan Korea. Merupakan jenis teh yang paling populer dan sering dikonsumsi di Asia, termasuk Indonesia. Teh hitam lebih lama mengalami proses oksidasi dibanding the-teh lainnya. Jenis teh ini memiliki aroma kuat dan bisa bertahan lama jk disimpan dg baik
·         Katekin lebih sedikit
·         Tiga cangkir teh hitam setiap hari dipercaya dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol, hipertensi, dan stroke. Karena zat flavonoid quercetin, kaempfrol, dan myricetin dalam teh yang dapat mencegah kerusakan pembuluh darah akibat oksidasi kolesterol, mempengaruhi kadar hormon stress
·         Masa seduh : 3 – 5 menit, 100 ‘C
2.      Teh Hijau
·         Jenis teh ini adalah yang paling populer di Cina dan Jepang. Juga dianggap sebagai teh yang paling bermanfaat bagi kesehatan, terutama karena khasiatnya melawan kanker. Teh ini diperoleh dari pucuk daun teh segar yang mengalami pemanasan dengan uap air pada suhu tinggi
·         Manfaat : melangsingkan tubuh
·         Masa seduh : 1 – 3 menit, 70 ‘C
3.      Teh Putih
·         Dibuat dari pucuk daun teh paling muda yang masih dipenuhi bulu halus. Teh putih tidak mengalami proses fermentasi, hanya diuapkan dan dikeringkan.Daun teh putih setelah dikeringkan tidak berwarna hijau tapi berwarna putih keperakan dan jika diseduh berwarna lebih pucat dengan aroma lembut dan segar
·         Katekin dalam jumlah tinggi
·         Proses produksi teh putih ini terdiri atas dua tahap, yakni penguapan dan pengeringan. Terkadang teh putih juga difermentasi dengan sangat ringan. Tanpa adanya pelayuan, penggilingan dan fermentasi ini membuat penampilannya nyaris tak berubah. Teh yang dihasilkan pun berwarna putih keperakan. Ketika dihidangkan, teh putih memiliki warna kuning pucat dan aroma yang lembut dan segar. Teh ini merupakan yang paling lembut di antara semua jenis teh. Untuk memproduksi teh hijau juga tidak bisa dilakukan sembarangan
·         Diklaim mempunyai manfaat terbaik dari semua jenis teh
·         Manfaat : menekan sel kanker, mencegah obesitas, menangkal radikal bebas lebih baik dari jenis teh lain, mencegah penuaan, mencegah masalah kulit, melangsingkan tubuh
·         Masa seduh : 5 – 7 menit, 60 ‘C
4.      Teh Oolong
·         Teh tradisional cina yang mengalami proses oksidasi atau fermentasi sebagian. Karena hanya setengah difermentasi, bagian tepi daunnya berwarna kemerahan sedang bagian tengah daunnya tetap hijau. Rasa seduhan teh oolong lebih mirip dengan teh hijau, namun warna dan aromanya kurang kuat dibandingkan teh hitam
·         Masa seduh : 5 – 7 menit
5.      Teh Herbal (Teh bohongan)
·         Jenis teh yang disebut tisane atau herbal tea ini bukan dibuat dari daun teh (Camelia Sinensis). Namun dibuat dari daun, bunga, akar dan biji tumbuhan, contoh Tisane yang terkenal adalah Chamomile, Hibiscuss atau Rosela dan Bunga Krisant
·         Masa seduh : 5 – 7 menit
6.      Teh Pu-erh (Póu léi dalam bahasa Kantonis)
Teh pu-erh terdiri dari dua jenis: "mentah" dan "matang." Teh pu-erh yang masih "mentah" bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan beberapa waktu hingga "matang". Selama penyimpanan, teh pu-erh mengalami oksidasi mikrobiologi tahap kedua. Teh pu-erh "matang" dibuat dari daun teh yang mengalami oksidasi secara artifisial supaya menyerupai rasa teh pu-erh "mentah" yang telah lama disimpan dan mengalami proses penuaan alami. Teh pu-erh "matang" dibuat dengan mengontrol kelembaban dan temperatur daun teh mirip dengan proses pengomposan. Teh pu-erh biasanya dijual dalam bentuk padat setelah dipres menjadi seperti batu bata, piring kecil atau mangkuk. Teh pu-erh dipres agar proses oksidasi tahap kedua bisa berjalan, karena teh pu-erh yang tidak dipres tidak akan mengalami proses pematangan. Semakin lama disimpan, aroma teh pu-erh menjadi semakin enak. Teh pu-erh yang masih "mentah" kadang-kadang disimpan sampai 30 tahun bahkan 50 tahun supaya matang. Pakar bidang teh dan penggemar teh belum menemui kesepakatan soal lama penyimpanan yang dianggap optimal. Penyimpanan selama 10 hingga 15 tahun sering dianggap cukup, walaupun teh pu-erh bisa saja diminum setelah disimpan kurang dari setahun. Minuman teh pu-erh dibuat dengan merebus daun teh pu-erh di dalam air mendidih seringkali hingga lima menit. Orang Tibet mempunyai kebiasaan minum teh pu-erh yang dicampur dengan mentega dari lemak yak, gula dan garam.
7.      Teh kuning
Sebutan untuk teh berkualitas tinggi yang disajikan di istana kaisar atau teh yang berasal dari daun teh yang diolah seperti teh hijau tapi dengan proses pengeringan yang lebih lambat.
8.      Kukicha
Teh kualitas rendah dari campuran tangkai daun dan daun teh yang sudah tua hasil pemetikan kedua, dan digongseng di atas wajan.
9.      Genmaicha
Teh hijau bercampur berondong dari beras yang belum disosoh, beraroma harum dan sangat populer di Jepang.
10.  Teh bunga
Teh hijau atau teh hitam yang diproses atau dicampur dengan bunga. Teh bunga yang paling populer adalah teh melati (H­eung Pín dalam bahasa Kantonis, Hua Chá dalam bahasa Tionghoa) yang merupakan campuran teh hijau atau teh oolong yang dicampur bunga melati. Bunga-bunga lain yang sering dijadikan campuran teh adalah mawar, seroja, leci dan seruni.

C.      Kandungan Teh
Teh mengandung sejenis antioksidan yang bernama katekin. Pada daun teh segar, kadar katekin bisa mencapai 30% dari berat kering. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi, sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena katekin hilang dalam proses oksidasi. Teh juga mengandung kafein (sekitar 3% dari berat kering atau sekitar 40 mg per cangkir), teofilin dan teobromin dalam jumlah sedikit serta fluoride, asam amino L-theanine (memperkuat imune tubuh) quercetin, kaempfrol, dan myricetin (mencegah pengapuran pembuluh darah).


Adapun kandungan teh yang bermanfaat bagi kesehatan adalah sebgai berikut:
1.      Antioksidan (Polifenol – 10 kali lipat dibanding sayuran, flavonoid) Polifenol pada teh berupa katekin dan flavanol. Senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh juga ampuh mencegah berkembangnya sel kanker dalam tubuh. Radikal bebas ada di tubuh kita karena lingkungan udara yang tercemar polusi dan juga dari makanan yang kita makan.
2.      Kafeina, atau lebih populernya kafein, ialah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Kafeina ditemukan oleh seorang kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand Runge, pada tahun 1819. Ia menciptakan istilah "kaffein" untuk merujuk pada senyawa kimia pada kopi. Kafeina juga disebut guaranina ketika ditemukan pada guarana, mateina ketika ditemukan pada mate, dan teina ketika ditemukan pada teh. Semua istilah tersebut sama-sama merujuk pada senyawa kimia yang sama.
Kafeina dijumpai secara alami pada bahan pangan seperti biji kopi, daun teh, buah kola, guarana, dan maté. Pada tumbuhan, ia berperan sebagai pestisida alami yang melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Ia umumnya dikonsumsi oleh manusia dengan mengekstraksinya dari biji kopi dan daun teh.
Kafeina merupakan obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia dan dapat mengusir rasa kantuk secara sementara. Minuman yang mengandung kafeina, seperti kopi, teh, dan minuman ringan, sangat digemari. Kafeina merupakan zat psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Tidak seperti zat psikoaktif lainnya, kafeina legal dan tidak diatur oleh hukum di hampir seluruh yuridiksi dunia. Di Amerika Utara, 90% orang dewasa mengonsumsi kafeina setiap hari.
3.      Vitamin E dalam satu cangkir teh mengandung vitamin E sebanyak sekitar 100-200 IU yang merupakan kebutuhan satu hari bagi tubuh manusia. Jumlah ini berfungsi menjaga kesehatan jantung dan membuat kulit menjadi halus.
4.      Vitamin C, Vitamin ini berfungsi sebagai imunitas atau daya tahan bagi tubuh manusia. Selain itu vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan yang diperlukan untuk ketahanan tubuh manusia terhadap penyakit.
5.      Vitamin A, Vitamin ini yang ada pada teh berbentuk betakaroten merupakan vitamin yang diperlukan tubuh dapat tercukupi.

D.     Berbagai Manfaat Teh
1.      Mencegah risiko terjadinya penyakit kanker.
Polyphenol yang terdapat dalam teh hijau merupakan antioksidan paling potensial. Di mana dia mencegah penyebaran dan pertumbuhan sel kanker dalam darah. Beberapa penelitian menemukan bahwa orang yang minum teh hijau secara berkala bisa mengurangi risiko kanker payudara, perut, usus, maupun kanker prostat.
2.      Menyejukkan kulit.
Teh ini merupakan antiseptik alami untuk mengatasi gatal dan bengkak-bengkak. Taruh sejumput teh hijau pada kulit yang mengalami radang, terbakar sinar matahari, noda kehitaman maupun di kelopak mata, dan rasakan kesejukannya.
3.      Melindungi kulit.
Pada sebuah percobaan, teh hijau diaplikasikan langsung pada kulit atau dikonsumsi bisa melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari penyebab kanker kulit. Itulah sebabnya mengapa Anda melihat banyak produk-produk kecantikan seperti tabir surya atau pelembab yang terbuat dari teh hijau.
4.      Menstabilkan tekanan darah.
Memiliki tekanan darah yang sehat berarti berada di angka 120/80. Menjaganya di angka tersebut memang gampang-gampang susah. Namun mereka yang mengkonsumsi satu gelas teh hijau setiap hari, hampir 50 persennya jarang terkena tekanan darah tinggi dibanding mereka yang tidak pernah meminumnya. Ternyata polyphenols-lah yang berjasa sekali lagi. Mereka mampu menjaga pembuluh darah agar tidak mengecil dan peningkatan tekanan.
5.      Menjaga daya ingat.
Teh hijau ternyata bisa menjaga penurunan fungsi otak. Mereka yang minum dua gelas sehari terhindar dari masalah kognitif dibanding mereka yang jarang meminumnya. Teh ini mengandung antioksidan tinggi yang bisa melawan radikal bebas yang menyerang otak, penyebab penyakit Alzheimer dan Parkinson.
6.      Aktivitas sebagai antioksidan
Sifat antioksidan teh hijau mampu melindungi DNA sel-sel dari kerusakan serangan oksidasi radikal bebas sehingga dengan demikian pertumbuhan sel-sel liar atau tumor jinak dapat dicegah.
7.      Manfaat terhadap penyakit kardiovaskular dan kadar kolesterol dalam
darah.
Studi epidemiologis (penelitian penyebab penyakit pada penduduk) menunjukkan bahwa mereka yang minum teh hijau empat cangkir atau lebih tiap hari berisiko lebih kecil untuk terkena aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah) dan penyakit jantung koroner.Teh hijau menurunkan LDL (kolesterol jahat) dan menaikkan HDL (kolesterol baik) serta menurunkan kolesterol serum total dan trigliserida total. Sebaliknya, teh hitam (teh yang sudah diragikan) tidak berpengaruh apa-apa terhadap jumlah kolesterol dalam darah.
8.      Merangsang penurunan berat badan.
Teh hijau meningkatkan terjadinya pembakaran lemak tubuh dan memegang peranan penting dalam mengontrol komposisi tubuh manusia.
9.      Mencegah bakteri H.Pylori.
Penyebab sakit perut, meningkatkan mikroflora yang berguna di usus dan mengobati diare. H.Pylori adalah bakteri mematikan penyebab gastritis dan penyakit saluran pencernaan lain, termasuk kanker. Komponen teh hijau, khususnya ECGC memberi efek penyembuhan terhadap infeksi H.Pylori ini. Polyphenol dari teh hijau merangsang pertumbuhan bakteri bermanfaat dalam saluran pencernaan antara lain Lactobacillus dan Bifidobacterium yang terbukti meningkatkan imunitas. Di samping itu mengurangi pertumbuhan bakteri patogen seperti Clostridium perfrigens, Clostridium difficle, bahkan juga bakteri Escherichia coli.
10.  Perlindungan Ginjal dari pembentukan racun uremik.
Ginjal memegang peranan utama dalam mengeluarkan zat-zat yang tak berguna yang dihasilkan oleh metabolisme dalam tubuh. Ginjal mempunyai kemampuan lebih untuk menjaga fungsinya serta untuk meregenerasi organnya. Penumpukan racun-racun uremik dalam ginjal berakibat pada menurunnya fungsi ginjal yang di-tandai oleh gejala uremia atau gagal ginjal. Racun-racun ini di antaranya adalah metilamin, asam guani-dino-sukkinat dan metilguanidin. Metilguanidin yang berasal dari kreatinin adalah penyebab bebagai penyakit seperti anorexia (kurang nafsu makan), ulcer (tukak lambung),neuropati (gangguan sistem saraf) dan anemia (kekurangan darah merah). Polyphenol dalam teh hijau menekan produksi metilguanidin yang terlihat dari menurunnya kadar serum metilguanidin dalam darah setelah minum teh hijau untuk beberapa waktu. ( percobaan berlangsung hingga enam bulan).
11.  Mencegah lubang gigi dan penyakit gusi.
Kedua hal ini disebabkan oleh tumbuh-berkembangnya bakteri mulut. Teh hijau menurunkan secara jelas jumlah bakteri merugikan, termasuk streptococci dalam mulut dan mencegah terjadinya plak (karang) gigi. Penyakit gusi terjadi karena peradangan gusi akibat infeksi bakteri Porphyromonas gingivalis. Teh hijau dapat mengurangi bakteri ini secara nyata di lapisan gusi sehingga membuat mulut lebih sehat.
12.  Efek deodorisasi dalam mulut.
Senyawa belerang yang terbentuk dalam mulut seperti methylmercaptan dan beberapa sulfida sebagai hasil penguraian protein oleh enzim dan bakteri menyebabkan bau mulut (halitosis) sehabis makan. Teh hijau mampu mengurangi secara mencolok gejala halitosis ini.
13.  Memperlambat pemburaman lensa mata dalam proses katarak.
Katarak diduga timbul akibat terbentuknya oksidan jenis peroksida yang reaktif (antara lain dari radikal bebas) yang menyerang sel-sel lensa sehingga lambat laun menjadi buram. ECGC ternyata mampu menghentikan proses pemburaman ini dengan menekan peningkatan terbentuknya peroksida. Dengan demikian terbukti ECGC dalam teh hijau dapat mencegah atau memperlambat terjadinya katarak.
14.  Efek antiviral dan antimicrobial
Virus masuk tubuh manusia lewat kulit, organ seksual, pernafasan dan pencernaan. Virus mengandung DNA atau RNA sendiri sehingga dapat berkembangbiak dengan memanfaatkan sel-sel manusia. Teh hijau ternyata mampu mempengaruhi biosintesa antara virus dengan sel-sel protein manusia ini, sehingga disimpulkan catechin dari teh hijau dapat bermanfaat untuk mencegah atau mengobati berbagai gangguan yang ditimbulkan virus-virus, antara lain virus patogen DNA : adenovirus, herpes, cacar, serta virus RNA: retrovirus (penyebab HIV/AIDS). Beberapa jenis retrovirus dan herpes ini juga bersifat merangsang tumbuhnya kanker. Gejala umum yang ditimbulkan infeksi virus adalah demam, lemas, kurang nafsu makan dan keracunan. Di samping melalui pencegahan sintesa DNA dan RNA di atas, ekstrak teh hijau juga bersifat antiviral terhadap virus-virus influenza, herpes simplex,Coxsackie virus B6 dan polio. Disimpulkan bahwa teh hijau menunjukkan kemampuan melawan"bacterial cytotoxicity" (keracunan dalam sel oleh bakteri) dan kemampuan melawan virus dan bakteri.

15.  Pencegahan Kimiawi (Chemoprevention).
Kebiasaan makan dan pola hidup yang mengganggu kesehatan seperti makan banyak lemak, bumbu dan asinan yang merangsang dan juga merokok, minum alkohol serta kurang makan sayur dan buah-buahan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan akibat degenerasi. Gangguan ini antara lain hipertensi (darah tinggi), gangguan jantung, stroke dan kanker. Istilah Pencegahan Kimiawi (Chemoprevention) berbeda dengan Pengobatan Kanker karena di sini tujuan utamanya adalah mengurangi risiko kemungkinan terjadinya kanker. Karena itu dalam pola hidup sehat, makanan dan suplemen yang mengandung zat antikarsinogen harus ada dalam makanan sehari-hari.
Penelitian menunjukkan bahwa minum teh hijau dalam jumlah besar, terutama lebih dari 10 cangkir sehari memberikan manfaat besar bagi kesehatan manusia, termasuk pencegahan kimiawi terhadap kanker, antara lain kanker sistem pencernaan dari esofagus (saluran makanan antara mulut dan lambung) ke lambung, usus dan dubur. Teh hijau juga menekan berkembangnya virus penyebab leukemia dalam darah bahkan ECGC terbukti mampu membunuh sel-sel leukemia yang umum terdapat di Amerika.
Keuntungan pencegahan kimiawi terhadap kanker dengan teh hijau adalah keamanannya tanpa ada efek samping, murah dan cepat menyiapkannya.
16.  Melindungi kulit terhadap sinar ultra violet.
Kandungan polyphenol dalam teh hijau mampu mencegah terjadinya kanker dan peradangan di kulit. Jika dioleskan di kulit, ia mampu melindungi kulit dari sinar ultra-violet dan zat-zat yang merangsang terjadinya tumor pada kulit. Manfaat ini juga diperoleh bila teh hijau itu diminum. Pada waktu ini sudah ada krim kulit pelindung terhadap sinar ultra-violet yang mengandung komponen teh hijau yang dinamai epigallo.

17.  Mencegah kerusakan paru-paru oleh tembakau.
Minum teh hijau mencegah terjadinya tumor dalam paru-paru yang disebabkan oleh kandungan karsinogen dalam tembakau, yaitu berbagai senyawa nitrosamine.
18.  Melindungi hati
Sebagai antioksidan yang melawan radikal bebas yang menyebabkan kerusakan
sel-sel, teh hijau meningkatkan aktivitas enzim-enzim pertahanan tubuh superoksid dismutase (SOD), glutathione peroxidase dan katalase yang melindungi hati, paru-paru, kulit, kelenjar susu dan sistem pencernaan. Penelitian lain menunjukkan kemampuan teh hijau memberi perlindungan terhadap penuaan otak.
19.  Melindungi terhadap pankreatitis akut.
Studi terkontrol terhadap sejumlah besar penduduk di Shanghaimenunjukkan berkurangnya risiko kanker usus besar, dubur dan pankreas. Setelah pemberian polyphenol dari teh hijau sebanyak 500 mg/kg berat badan per hari, ternyata terjadi penurunan jumlah mereka yang terkena kanker pankreas .
20.  Menjaga esofagus tetap sehat
Kanker esofagus berada pada urutan ke sembilan dari kanker yang banyak terjadi di dunia. Sekitar 300.000 kasus baru dilaporkan tiap tahun sedangkan 80% di antaranya terjadi di negara berkembang. Sebagaimana terhadap jenis kanker lain, teh hijau mampu mencegahnya bila diminum secara teratur.
21.  Melindungi lapisan kulit lambung.
Studi epidemiologis juga menunjukkan bahwa mereka yang minum teh hijau secara teratur berisiko rendah terkena kanker pada lapisan kulit lambungnya. Ini disebabkan karena kemampuan EGCG mencegah terjadinya kanker pada kelenjar di permukaan lambung.
22.  Mencegah tumbuhnya tumor prostat dan payudara.
Laporan dari beberapa negara di Asia menunjukkan rendahnya kasus kanker prostat dan payudara di daerah yang mempunyai kebiasaan minum teh hijau sehari-hari.
23.  Melindungi daya ingat
Teh hijau tampaknya juga menjaga otak tetap 'tajam' dari bahaya kepikunan. Orang dewasa yang minum teh hijau setidaknya dua cangkir sehari tampaknya tidak punya masalah kognitif serius dibanding mereka yang minum teh kurang dari jumlah tersebut. Kenapa? Sekali lagi karena antioksidan dosis tinggi yang terkandung dalam teh yang memerangi radikal bebas yang berpotensi merusak saraf otak seperti yang tampak pada penderita Alzheimer dan Parkinson.
24.  Pembuat awet muda
Nah ini yang paling penting semakin muda dan sehat arteri Anda, maka dampaknya Anda juga makin terlihat lebih sehat dan lebih muda. Jadi perangilah plak yang tertimbun di pembuluh darah yang akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tambahkan usia biologis dan energi dengan mengonsumsi teh hijau. Berapa banyak dosis yang harus dikonsumsi? Sekitar 10 ons teh hijau per hari yang akan menghalangi tubuh menyerap lemak yang menyumbat arteri dan kolesterol.

E.      Efek Samping Teh
Dengan berbagai manfaat yang dihapatkan dari secangkir teh, terdapat pula efek samping yang ditimbulkan oleh teh itu sendiri, seperti yang dikutip dari amazing-green-tea, yaitu sebagai berikut:
1.      Bila terlalu banyak mengonsumsi kafein
Teh mengandung setengah jumlah kafein yang ditemukan dalam kopi. Bagi sebagian orang yang sensitif dengan kafein, akan mendapati gejala seperti kegelisahan, mudah tersinggung, susah tidur, tremor, jantung berdebar, hilangnya nafsu makan, mual, terlalu sering buang air kecil bahkan merah pada kulit. Oleh karena itu, ada baiknya jika tidak mengonsumsi teh hijau berlebihan.
2.      Bila sedang hamil atau menyusui
Teh hijau mengandung, kafein, catechins, dan tannic acid. Ketiga kandungan tersebut telah seringkali dikaitkan dengan risiko kehamilan, salah satunya menyebabkan gangguan saraf pada bayi. Namun jika Anda mengonsumsinya secara wajar, hal tersebut tidak perlu terjadi. Tetapi sebaiknya, hindari mengonsumsi teh hijau pada saat kehamilan awal.
3.      Bila mengonsumsi teh hijau dalam bentuk pil atau tablet
Beberapa orang lebih memilih untuk mengonsumsi teh hijau yang berbentuk pil dengan alasan kepraktisan. Hal ini mungkin akan baik-baik saja, tetapi akan berbeda bila Anda mengonsumsinya secara berlebihan.
Belum ada takaran pasti mengenai berapa banyak pil hijau yang baik untuk dikonsumsi. Hal ini dikarenakan tiap-tiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, oleh karena itu tak ada salahnya jika Anda menanyakan terlebih dahulu berapa banyak jumlah pil teh hijau yang dibutuhkan kepada dokter.
4.      Bila tidak menyikat gigi dengan benar
Teh dan kopi merupakan minuman yang dapat meninggalkan noda pada plak gigi. Jika plak tidak dibersihkan dalam waktu 24 jam maka akan mulai mengeras dan menjadi karang gigi. Karang gigi dapat menyerap lebih banyak noda dari produk makanan atau minuman lainnya.
Untuk menghindari efek samping dari teh hijau, sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Menurut Tea Council dari Inggris, takaran yang tepat untuk meminum teh adalah tidak lebih dari enam cangkir teh hijau tiap harinya.
5.      Bila mencelupkab teh celup terlalu lama
Dari kejauhan pabrik mudah dilihat jika ada asap berwarna kuning yang mengepul dari pabrik, itu bukan asap biasa tapi chlorine gas. Makanya industri ini mendapat serangan hebat dari LSM lingkungan karena hal di atas disamping juga masalah kehutanan.
Kertas terbuat dari bubur pulp yang berwarna coklat tua kehitaman. Agar serat berwarna putih, diperlukan sejenis bahan pengelantang (sejenis rinso/baycline) senyawa chlorine yang kekuatan sangat keras sekali! Kertas sama dengan kain, karena memiliki serat. Kalau anda mo uji bener apa tidaknya, silahkan coba nanti malam bawa tissue ke Studio East, lihatlah tissue akan mengeluarkan cahaya saat kena sinar ultraviolet dari lampu disco! Berarti masih mengandung chlorine tinggi.
Kalau di negara maju, produk ini harus melakukan proses neutralization dgn biaya cukup mahal agar terbebas dari chlorine dan dapet label kesehatan. Tissue atau kertas makanan dari negera maju yang dapet label depkesnya tidak bakalan mengeluarkan cahaya tsb saat kena UV. Kertas rokok samimawon, bahkan ada calsium carbonat agar daya bakarnya sama dengan tembakau dan akan terurai jadi CO saat dibakar.
Mungkin, pikir Anda, semakin lama kantong teh dicelupkan dalam air panas, makin banyak khasiat teh tertinggal dalam minuman teh... Padahal, yang terjadi justru sama sekali berbeda! Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3 - 5 menit.
Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, hingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih. Karena disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker.

F.      Pengertian Oksigen
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi.
Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air oleh sianobakteri, ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan pada respirasi sel oleh hampir semua makhluk hidup. Oksigen beracun bagi organisme anaerob, yang merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O2 kemudian mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 milyar tahun yang lalu. Terdapat pula alotrop oksigen lainnya, yaitu ozon (O3). Lapisan ozon pada atomsfer membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, namun pada permukaan bumi ia adalah polutan yang merupakan produk samping dari asbut.
Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun 1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh karena publikasinya merupakan yang pertama kali dicetak. Istilah oxygen diciptakan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1777, yang eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan teori flogiston pembakaran dan korosi yang terkenal. Oksigen secara industri dihasilkan dengan distilasi bertingkat udara cair, dengan munggunakan zeolit untuk memisahkan karbon dioksida dan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis air, dll. Oksigen digunakan dalam produksi baja, plastik, dan tekstil, ia juga digunakan sebagai propelan roket, untuk terapi oksigen, dan sebagai penyokong kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan penyelaman.
G.      Manfaat Oksigen di Secangkir teh dalam pencegahan kanker
Keberadaan oksigen memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal itu juga diakui dalam dunia medis. Seberapa penting kandungan oksigen tergambar dari laporan singkat penelitian yang dilakukan para ahli di Universitas Oxford, Inggris. Penelitan mencatat oksigen bisa dijadikan medium radioterapi yang efektif guna merendam bahaya kanker.
Studi mengungkap, sel kanker bisa "dijinakkan" sebelum pengobatan dengan terlebih dahulu disuplai dengan oksigen. Hasil gemilang itu diraih usai melakukan percobaan yang dilakukan kepada pasien dengan teknik pioneering dengan menggunakan medium oksigen sebagai alat.
"Kami berhasil menemukan cara baru sebelum kanker begitu kebal terhadap pengobatan yang dilakukan dengan radiasi atau kemoterapi," tutur salah satu peneliti asal Institut Radiasi, Onkologi dan Biologim, Universitas Gray , Profesor Gilles Mckenna seperti yang dikutip Telegraph, akhir pekan lalu.
Prediksi awal dari penelitian yang dilakukan, metode tersebut memiliki hasil yang baik guna mencari solusi menghadapi penyakit kanker. Sebagaimana diketahui, kanker merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit yang sulit untuk ditemukan pengobatan yang tepat.
"Para peneliti di Oxford kemudian mengetatkan percobaan mereka termasuk pada pasien dengan penyakit paru, serviks dan kanker usus. Mereka juga berharap akan menambah jumlah pasien untuk percobaan akhir tahun ini," tuturnya.
Menurut Gilles, jika percobaan akhir tahun tersebut berhasil maka akan membawa harapan baru kepada pasien dengan sebagian yang mengalami kesulitan ketika menghadapi kanker.
Secara garis besar, seperti tercatat pada Jurnal Penelitian Kanker, pengobatan melalui metode ini menggunakan obat yang meningkatkan stabilitas oksigen yang dibawa darah pada tumor. Para peneliti mencoba fokus pada memotong suplai darah kepada tumor guna menahan nutrisi yang masuk ke tumor. (cr2/rin)
Di luar kebutuhan untuk bernapas, oksigen memiliki kandungan paling vital untuk tubuh. Oksigen umumnya diketahui berasal dari udara yang kita hirup dari luar dan masuk ke dalam tubuh.
Padahal, banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat oksigen dapat masuk dan berfungsi secara baik demi kelangsungan hidup. Menangkap oksigen untuk tubuh bisa dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya menghirup secara langsung dari luar tubuh, ataupun memasukkannya melalui minuman. Salah satu cara, melalui secangkir teh.
Peran oksigen, seperti dikatakan oleh peraih nobel dua kali untuk penelitian kanker, Dr Otto Walburg sangat penting. Pasalnya, penyebab utama sel berubah menjadi kanker disebabkan kurangnya oksigen.
Fungsi oksigen selain menghasilkan energi, juga mengambil peran sebagai pembuang sampah dan racun dalam tubuh. Oleh karenanya, Anda harus selalu memberikan asupan oksigen untuk tubuh agar terus dapat memfungsikan perannya dengan baik. Langkah ini juga dilakukan agar sampah dan racun tidak menumpuk di dalam tubuh yang mengakibatkan jadi kanker.
Biasanya, banyak orang tidak menghiraukan seberapa penting adukan teh, yang mereka pikirkan hanya air sudah berubah warna dan gulanya telah larut. Dengan kondisi tersebut, untuk sebagian penikmat teh yang biasa menyajikan teh dalam kondisi panas, agar lebih memerhatikan penyajiannya. Pasalnya, semakin panas air yang digunakan, maka semakin berkurang kadar oksigennya.
Ini disebabkan adanya reduksi dari desakan gas lain. Antisipasinya adalah dengan mengaduk air yang sudah dicampur teh lebih lama agar kadar oksigen dalam air dapat bertambah hingga kita lebih segar menikmatinya.
Kesegaran ini hasil dari oksigen yang dihasilkan dari mengaduk teh karena oksigen yang masuk dalam tubuh diikat oleh hemoglobin untuk proses pembakaran, sehingga menghasilkan energi aerobik. Mengingat pentingnya asupan oksigen untuk tubuh, maka bagi Anda para penikmat teh bukan cara yang sulit jika harus mengaduk teh lebih lama.
Di luar manfaat aduk teh, berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) menyatakan, ada beberapa manfaat yang diperoleh dari teh. Di antaranya, meningkatkan sistem pertahanan biologis tubuh terhadap kanker, mencegah peningkatan kolesterol, mengendalikan diabetes dan darah tinggi, meningkatkan sistem saraf karena kafeinnya, dan menghambat proses penuaan dengan katekin yaitu turunan dari polipenol yang merupakan antioksidan.
Dalam ilmu kedokteran, antioksidan melakukan perlindungan terhadap tubuh dengan cara menekan kerusakan sel yang terjadi akibat proses oksidasi radikal bebas. Saat ini, kita belum bisa terlepas dari lingkungan yang terbebas dari radikal bebas. Sebut saja polusi udara, kebiasaan merokok, makanan serta minuman yang mengandung bahan pengawet, dan lainnya.
Artinya, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, yaitu mendapatkan manfaat teh secara total dan cocok menjadi penyeimbang dari gaya hidup yang sudah semakin instan serta menjaga kesehatan dari lingkungan yang ada.
"Untuk gaya hidup saat ini, masyarakat penikmat makanan siap saji bisa menyandingkannya dengan teh saring karena manfaat dari teh itu sendiri dan kepraktisannya tanpa meninggalkan nilai kebersamaan," ungkap Asisten Dewan Direksi sebuah perusahaan teh terkemuka, Cicilia Sriliasta.
Para penikmat teh pun menyambut positif manfaat yang diperoleh dari cara penyajian teh yang baik, sehingga tubuh dapat terus selalu bugar. Jika sosialisasi ini terus dilakukan, masyarakat akan menjadi lebih mengerti tentang fungsi oksigen di dalam sajian teh dan juga kandungan yang terdapat di dalamnya, selain meningkatnya konsumsi teh di Indonesia.
Salah seorang penikmat teh saring, Irfan Fauzi mengakui, ketika teh saring telah disajikan dengan baik dan benar, akan mendapatkan cita rasa teh asli Indonesia yang khas dan dampak lain yang terasa langsung untuk tubuh.
Kebiasaan mengaduk air dan teh lebih lama sudah rutin dilakukan. Secara tidak sadar mengaduk teh lebih lama telah meningkatkan kadar oksigen di dalam secangkir the.
H.     Tips dan Trik Penyajian Teh
Adapun beberapa tips dan triks yang dapat lakukan apabila dalam pembuatan dan penyajian teh
1.      Minumlah Teh Hijau TANPA menggunakan Pemanis (gula), biasakan minum Teh Hijau tanpa gula.
2.      Minumlah Teh Hijau Asli, yakni teh hijau yang diseduh dari daun Teh Hijau Asli (Bukan Batang atau kemasan).
3.      Minumlah Teh Hijau sebelum kita mengkonsumsi apapun (saat pagi hari), karena membantu untuk ‘detox’ bagi zat-zat atau racun tubuh yang belum bisa terbuang saat pagi hari, namun belum tercampur konsumsi lain.
4.      Minumlah Teh Hijau saat akan tidur malam, karena saat kita lelap tidur, biarkan Teh Hijau bekerja bagi tubuh kita.
5.      Daun Teh Hijau Asli, setelah kita seduh (sisa rebusan) sangat baik untuk digunakan untuk : Tanaman atau Tumbuhan sekitar rumah, dengan membuang daum ampas Teh Hijau bekasn rebusan di tanah sekitar tanaman, Sebagai Kompres Luka (memar atau Luka yang sulit kering) dengan cara meletakan daun ampas Teh Hijau di atas Luka, dan gunakan ampas sisa rebusan Teh Hijau untuk kermas Rambut kita, dapat menyuburkan dan sebagai proteksi lembar rambut kita.
















BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut teh mengandung sejenis antioksidan yang bernama katekin yang berfungsi menangkal radikal bebas, seta dapat mmenguraikan sel-sel kanker. Pada daun teh segar, kadar katekin bisa mencapai 30% dari berat kering. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi, sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena katekin hilang dalam proses oksidasi. Teh juga mengandung kafein (sekitar 3% dari berat kering atau sekitar 40 mg per cangkir), teofilin dan teobromin dalam jumlah sedikit serta fluoride, asam amino L-theanine (memperkuat imune tubuh) quercetin, kaempfrol, dan myricetin (mencegah pengapuran pembuluh darah).

B.      Saran
Dalam penyajian teh, hendaknya dapat mengikuti saran penyajian teh yang benar, seperti jangan terlalu lama menyeduh teh celup, lebih bayak mengaduk teh agar kadar oksigen didalam teh dapat meningkat sehingga dapat mencegah dari penyakit kanker, dan saran-saran penyajian lainnya.






DAFTAR PUSTAKA

5.       http://www.rileks.com

1 komentar:

  1. gada teori singkat tentang teh bunga chamomile ?? bales
    makasih :)

    BalasHapus